Sabtu, 26 Maret 2011

Cara Mencegah dan Mengatasi Mesin Motor Overheating

 Senin, 21 Maret 2011 | 22:59 WIB 

Lazada Indonesia-
Apakah motor Anda pernah tiba-tiba tak bertenaga meski mesin masih aktif? Bahkan meski tuas gas ditarik kuat-kuat, motor seolah loyo tak berdaya. Terlebih dari arah mesin keluar bau gosong alias sangit.
Tahukah Anda bahwa itu semua merupakan tanda-tanda mesin motor mengalami panas berlebihan alias overheat. "Itu bisa terjadi pada motor yang berteknologi pendinginan cairan (liquid cooled) maupun udara (air cooled)," tutur Agus Suwanto, mekanik Rocket Motor, Mega Glodok, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/3).

Tanda-tanda mesin overheat lebih gampang dikenali di sepeda motor keluaran tahun terbaru. Pasalnya, di cluster panel biasanya telah dilengkapi indikator kondisi mesin seperti halnya indikator posisi gigi persneling. Sehingga, bila mesin terlalu panas maka lampu indikator akan menyala.

"Tanda-tanda lainnya juga sama, yaitu timbul bau gosong atau sangit dan motor kehilangan tenaga. Begitu pun dengan penyebabnya," terang Agus.

Lantas apa saja yang menyebabkan mesin overheat? Bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya? Berikut tips dari Agus :

1. Oli tidak mengalir dan clearance piston yang terlalu rapat

Menurut dia sedikitnya ada dua faktor utama yang menyebabkan mesin mengalami panas yang berlebih. Pertama adalah, oli yang tidak terdistribusi atau mengalir dengan baik. Kedua, seher atau piston yang berada di liner silinder terlalu rapat sehingga seher dan piston tidak bisa begerak leluasa alias macet.

Bila motor dipaksa terus berjalan, maka piston akan patah atau blok mesin terluka atau bahkan jebol. "Biasanya itu terjadi setelah nesin di-bore up dan ukuran diameter blok dan besaran piston tidak pas. Terlebih, pada saat mesin overheat piston juga memuai, sehingga gerakkan piston makin macet," papar Agus.

Sementara, bila penyebabnya oli yang tidak terdisitribusi atau tidakmengalir dengfan baik maka akan menimbulkan kerusakkan pada noken as. Selain itu, piston, laher kruk as dan giboks juga akan rusak. Sebab, komponen itu tetap bekerja dalam kondisi panas dan tanpa pelumasan oli.

"Kalau semua komponen itu rusak, maka siap-siaplah mengeluarkan dana yang cukup besar," kata Agus.

2. Cara mengatasi

Bila masalah itu terjadi pada motor Anda, tenanglah jangan panik. Langkah pertama yang wajib anda lakukan adalah segera mematik motor dan bawalah motor ke tempat yang sepi dan gunakan standar tengah.

Bila gejala yang Anda rasakan mesin motor masih aktif namun tidak mau jalan. Berarti kemungkinan besar seher dan piston terkunci. Oleh karena itu matikan mesin dan biarkan hingga mesin dingin.

Tetapi satu hal yang harus diingat jangan mendinginkan mesin dengan cairan apapun. Biarkan mesin dingin secara alamiah, hingga suhu benar-benar dingin. "Setelah mesin dingin, lepaslah busi. Kemudian, masukkan oli yang masih baru sebanyak sepuluh tetes atau setengah sendok makan melalui lubang busi," kata Agus.

Hal itu dimaksudkan sebagai jalur pintas untuk melumasi piston atau seher yang mampat karena tersumbat tersebut. Setelah tetesan oli dirasa cukup, kemudian lakukan pemanasan mesin dengan hati-hati.

Caranya hidupkan mesin dengan starter otomatis atau electric starter satu hingga tiga menit. Hal itu dimaksudkan agar oli yang kita masukkan melalui lubang busi bisa merembes melumasi piston atau seher, sehingga mereka kembali bergerak. Tapi ingat jangan memasukkan gigi persneling dulu.

Ulangi cara itu beberapa kali untuk memastikan oli benar-benar melumasi komponen tersebut. Setelah tahap terakhir selesai dilakukan Anda boleh mencoba memasukkan gigi pada posisi gigi satu.

Kemudian tarik tuas gas perlahan. Bila roda belakang motor telah bergerak berarti piston telah bergerak dan Anda menunggangi motor itu lagi.

3. Cara pencegahan

Cara untuk mencegah mesin overheat sejatinya cukup mudah. Kuncinya hanya kemauan dan ketelanan Anda saja. Bila sepeda motor menggunakan sistem pendinginan dengan cairan, maka gantilah cairan coolant secara teratur. Minimal satu tahun sekali.

Sementara, bila motor Anda merupakan motor yang menggunakan sistem pendinginan udara, maka rajin-rajinlah membersihkan radiator. Bila usia motor telah mencapai lima tahun lebih, maka ada baiknya menambahi radiator dengan kipas. "Penempatannya bisa di depan atau di belakang radiator," ujar Agus.

Namun, satu hal yang sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan adalah rajin dan disiplin mengganti oli mesin. Pasalnya, oli selain berfungsi untuk melumasi komponen-komponen mesin juga mendinginkan komponen tersebut saat mereka bergesekan satu dengan yang lain.

Bahkan oli juga berfungsi untuk menghilangkan kotoran atau kerak hasil sisa pembakaran, oksidasi di dalam mesin, maupun debu di dalam mesin. Semua partikel tersebut bila tidak dibersihkan akan menjadi piston dan seher tersumbat, akibatnya mesin menjadi panas berlebih.

Begitu pula bila komponen yang panas karena saling bergesekan tidak segera didinginkan, akan memuai. "Bila hal itu terjadi, maka tidak bisa berjalan sempurna dan suhu mesin panas berlebihan," imbuh Agus.

Semoga bermannfaat...

ARIF ARIANTO
Tempo Interaktif,Otomot

5 komentar:

  1. binterku cepet panas.
    tapi nggak mogok yak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang karakter BM cenderung agaj panas, itu normal bro.untuk perawatan secara rutin jalur pompa oli harus sering di bersihkan dg cara di tiup pake angin agar aliran oli tetap lancar,karena jalur oli pendinginan dari gear box mesin ke noken as sangat kecil salurannya.

      Hapus
    2. maap baru bales pak.
      kalau dikasih oil cooler pengaruh nggak pak?
      kalau untuk umur komponen kyknya meragukan juga mesin panas gitu.
      jadi nggak awet.
      tpi kalo di diemin kenapa fine2 aja, cuman emang tenaganya nggak nendang :D

      Hapus
  2. ya jelas pengaruh bro, itu makanya pada motor terbaru termasuk kawasaki menggunakan cooler sebagai basic componen enginenya, baik air cooler maupun oil cooler. semoga mebantu,tq

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

your comment: